Sunday, December 1, 2013
Dari Pengagummu
Harapan itu selalu ada, kapan pun dan dimana pun kita. Meskipun tak selamanya harapan akan berakhir indah bak cerita dongeng, tapi itulah hidup. Harapan itu selalu ada, seperti dia yang selalu hadir dalam pikiranku. Aku tahu itu semua hanya khayalan semata. Khayalan yang semu. Menyakitkan memang, tapi itulah kenyataannya. Kita tak mungkin memaksakan keinginan kita. Memaksakan dia untuk menerima kita. Biarkan dia terbang kemana pun yang dia ingin. Biarkan dia menemukan apa yang dia cari. Biarkan dia memutuskan pilihan yang terbaik untuk dirinya. Jangan sekalipun halangi langkah- langkahnya. Cukup memandangnya dari kejauhan dan melihatnya tersenyum manis, adalah salah satu kebahagiaan yang luar biasa. Dia adalah sesuatu yang pantas untuk dikagumi. Ya, hanya untuk dikagumi bukan untuk dimiliki. Aku berusaha menahan setiap rasa yang ingin sekali aku luapkan. Aku tahu itu hanya membuatku sakit, tapi aku tahu diri. Aku sadar siapa aku. Aku hanyalah pengagummu yang mengagumi dirimu apa adanya. Pernah ada rasa ingin untuk memiliki, berusaha mendapatkanmu. Rasa percaya diri pun mulai timbul saat dirimu memberikan respon positif. Seakan semuanya akan berakhir dengan indah. Tapi keraguan itu mulai hadir. Hadir di saat semua terlihat benar. Keraguan itu mulai membelungguku. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Berusaha untuk tak menghiraukannya. Tapi hanyalah sia-sia yang aku dapat. Beri aku petunjuk, Tuhan. Semuanya masih berjalan indah, sampai suatu saat aku merasakan ada yang berbeda dari dirinya. Aku tak tahu kenapa. Aku berusaha mencari tahu alasan dari semua itu. Nihil, itulah yang aku dapat. “Tuhan, jika dia memang untukku, dekatkanlah kami. Tapi, jika tidak, hapuskanlah semua tentangnya, Tuhan. Hapuskan semua ingatanku tentang dia.” Kalimat itulah yang selalu ada dalam doaku. Hingga hari ini, jam ini, menit ini, detik ini Tuhan telah memberiku petunjuk, Dia telah memberikan sebuah jawaban atas pertanyaanku selama ini. Keraguan itu telah menjadi sebuah kepastian. Sekarang aku tahu keputusan apa yang benar.Pencariannya kini telah berakhir. Dia telah menemukan apa yang dia cari selama ini. Dia telah mendapatkan apa yang dia inginkan. Selamat untuk itu! Sakit memang, tapi aku senang dia telah menemukan kebahagiaannya. Tetaplah seperti itu. Agar kau tahu, aku selalu ada di belakangmu. Memperhatikanmu dan memandangmu dengan tulus. Saat kau merasa sendiri percayalah aku selalu ada untukmu. Aku berharap agar suatu saat nanti kau sadar akan semua ini. Saat ini harapanku mulai musnah, harapan untuk bersama dengannya. Pergi jauh adalah cara yang terbaik.
Aku akan berusaha melupakan agar hati tak semakin perih. Aku tahu itu sulit, tapi aku pasti bisa! Lupakan semua kekonyolan ini! Lupakan! Terima kasih telah membuat hari- hariku berwarna. Aku tak menyesal pernah mengagumimu. Aku bersyukur bisa bertemu denganmu dan bisa mengenalmu lebih dekat. Terima kasih telah mengizinkanku masuk dalam duniamu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment