Tak tentu arah. Tak punya tujuan.
Aku tak mengerti. Semuanya. Bahkan ketika aku mulai menyadari kehadiranmu. Ketika aku mulai membutuhkan kehadiranmu. Ketika aku mulai membayangkan wajahmu. Ketika aku mulai terseyum geli mengingat senyummu. Entah. Ada sesuatu janggal dari hatiku. Ada yang aneh. Bahkan aku tidak tau itu apa. Sulit dimengerti.
Ketika aku mulai menyangkal kehadiranmu. Ketika aku mulai menolak pesonamu. Ketika aku mulai ragu.
Aku lelah. Aku berjuang sendiri. Aku mempertahankan sendiri. Sesuatu yang kian lama kian membunuh perasaan. Sesuatu yang entah apa. Ya, aku memperjuangkan entah apa.
Aku lelah. Aku mengejar sesuatu. Sesuatu yang berlari meninggalkanku. Sesuatu yang entah apa. Ya, aku mengejar entah apa.
Aku sakit. Aku menunggu sesuatu yang meninggalkanku. Sesuatu yang menahanku, dan berbisik padaku untuk terus menunggu dan menunggu. Sampai kapan? Sampai aku sakit. Ya, sekarang aku sakit dan sakit entah karena apa.
Terbunuh perasaan.
Inilah saat di mana aku harus berhenti. Berhenti memperjuangkan sesuatu yang tidak memperjuangkanku. Berhenti menunggu sesuatu yang bahkan meninggalkanku. Berhenti mengejar sesuatu yang berlari.
Inilah saat di mana kamu mulai menyadarkanku bahwa tak akan pernah ada kita. Ya. Aku telah sadar bung, bahkan tanpa perlu kau menyadarkanku. Bahkan ketika aku mulai menyadari perasaan yang tidak biasa, aku pun mulai menyadari semuanya. Bahwa kita-tak-akan-pernah-bersama.
Aku tak mengerti. Semuanya. Bahkan ketika aku mulai menyadari kehadiranmu. Ketika aku mulai membutuhkan kehadiranmu. Ketika aku mulai membayangkan wajahmu. Ketika aku mulai terseyum geli mengingat senyummu. Entah. Ada sesuatu janggal dari hatiku. Ada yang aneh. Bahkan aku tidak tau itu apa. Sulit dimengerti.
Ketika aku mulai menyangkal kehadiranmu. Ketika aku mulai menolak pesonamu. Ketika aku mulai ragu.
Aku lelah. Aku berjuang sendiri. Aku mempertahankan sendiri. Sesuatu yang kian lama kian membunuh perasaan. Sesuatu yang entah apa. Ya, aku memperjuangkan entah apa.
Aku lelah. Aku mengejar sesuatu. Sesuatu yang berlari meninggalkanku. Sesuatu yang entah apa. Ya, aku mengejar entah apa.
Aku sakit. Aku menunggu sesuatu yang meninggalkanku. Sesuatu yang menahanku, dan berbisik padaku untuk terus menunggu dan menunggu. Sampai kapan? Sampai aku sakit. Ya, sekarang aku sakit dan sakit entah karena apa.
Terbunuh perasaan.
Inilah saat di mana aku harus berhenti. Berhenti memperjuangkan sesuatu yang tidak memperjuangkanku. Berhenti menunggu sesuatu yang bahkan meninggalkanku. Berhenti mengejar sesuatu yang berlari.
Inilah saat di mana kamu mulai menyadarkanku bahwa tak akan pernah ada kita. Ya. Aku telah sadar bung, bahkan tanpa perlu kau menyadarkanku. Bahkan ketika aku mulai menyadari perasaan yang tidak biasa, aku pun mulai menyadari semuanya. Bahwa kita-tak-akan-pernah-bersama.
for adorableofME♥
No comments:
Post a Comment