Saturday, November 30, 2013
Suka? Sayang? Cinta? Peduli? Ah.. entah aku tak tau. Aku bingung. Aku takut untuk memberinya nama. Aku takut dugaanku salah. Aku takut semuanya terjadi berkebalikan dengan apa yang harapkan. Aku tak siap. Bahkan sejujurnya aku tak pernah siap. Aku belum siap untuk jatuh lagi. Apakah kau tau, sesungguhnya semua ini membuatku lelah. Aku lelah menduga-duga perasaanmu. Aku benci dengan keadaan ini. Aku benci dengan ketidakpastian ini. Tapi aku tak bisa berbuat apapun. Aku terlalu takut dengan semua imajinasiku. Aku tak berani memulainya.
Lantas apa yang harus aku
lakukan? Aku tidak berhak marah
kepada dia, itu semua hak dia. Aku
bukan siapa-siapa di sini. Tolong
bantu aku, Tuhan. Aku ingin sekali
keluar dari semua ini, aku tidak bisa untuk menahannya sendiri. Aku
rapuh... Sekali saja, tak bisakah kau
melihatku? Apa yang harus
kulakukan supaya kau bisa
melihatku? Terlalu samar kah aku
sehingga kau tak dapat melihatku di
sini. Aku ingin sekali pergi jauh, aku ingin sekali menghapusmu dari
ingatanku. Aku ingin sekali. Tapi
sekuat apapun aku berusaha, tetap
saja aku ada pada posisiku semula.
Tetap di sini! Kenapa? Kenapa?
Kenapa aku selalu gagal dalam hal ini? Kenapa aku selalu kehilangan
orang yang aku sayang? Ayolah, Venda! Kamu pasti bisa
elalui semua ini, kamu bisa. Jangan
terlalu menyesali semua ini. Bangkit
dan segeralah melangkah! Semakin
cepat semakin baik. Semakin cepat
kau bangkit semakin cepat pula kau meninggalkan rasa sakit ini. Jangan
terlalu lama berdiam diri di
tempatmu. Hal itu hanya akan
membuatmu semakin hancur. Gimana mau hilang ingatan tentang
dia kalau kau selalu
menghiraukannya. Cobalah untuk
bersikap biasa. Jangan terlalu
menaruh harapan kepada dia, kau
juga sudah tahu kan kalau dia sudah jadi milik orang lain? Kamu
enggak bisa seperti ini, relakan dia.
Biarkan dia bebas melakukan apa
yang dia mau. Biarkan dia bahagia.
Cobalah untuk merelakan, bukannya
setiap rasa sayang enggak harus tertoreh dalam sebuah status
hubungan. Aku ingin menghapusmu dari
ingatanku, aku ingin. Tapi entah
kenapa ingatan itu selalu kembali
saat aku sendiri. Aku ingin tak
memikirkanmu lagi, aku ingin. Tapi
otakku terlalu penuh dengan namamu. Tolong bantu aku,
Tuhan. Wajahnya, senyumnya,
tawanya selalu berngiang-ngiang di
pikiranku. Kenapa begitu sulit untuk
melupakannya? begitu sulit untuk
menghapus perasaan ini. Aku tahu, ya aku sangat tahu. Aku pun tak
ingin merebut kebahagiaannya.
Karena kebahagiaannya adalah
kebahagiaanku juga. Tapi kenapa
hati ini sangat keukuh? Untuk saat ini, aku sangat butuh
seseorang disampingku,
merangkulku. Aku sudah tak
sanggup lagi… Aku tak sanggup lagi
bangun. Hatiku terlalu lelah dengan
semua ini. Kenapa aku jadi cengeng? Sejak kapan aku seperti
ini? Aku butuh waktu untuk
mencerna semua ini, mungkin butuh
waktu yang cukup lama. Aku butuh waktu untuk sendiri. Ya,
aku butuh untuk sendiri. Maafkan
aku...
Mungkin ini adalah yang terbaik… Tapi mungkin saja tidak! Teruntuk yang di sana...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment